Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]
“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)
Figure 1: Mr.Jacques Yves Costeau
Mr. Jacques
Yves Costeau, dia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari
Perancis. Orang tua berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke pelbagai
dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang
keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari, ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut,
tiba-tiba dia menemui beberapa kumpulan mata air tawar yang segar dan sangat
sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin
di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit;dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Surah Al Furqan:53)
Fenomena
ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab
terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Dia mulai
berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinasi atau khalayan sewaktu menyelam.
Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun dia masih belum
menemui jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sehingga
suatu hari dia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian dia
menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al-Quran
tentang bertemunya dua lautan (Surah Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering
dikaitkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi:-
“Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.” Ertinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.”
Surah Ar-Rahman :19-20
Terpesonalah
Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al-Quran itu, melebihi kekagumannya melihat
keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Quran ini
mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman yang
mana belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh
terpencil di kedalaman samudera.
Berita
tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam benar-benar suatu mukjizat. Akhirnya
terbukti pada abad 20, Mr. Costeau berkata bahawa Al Quran memang sesungguhnya
kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya adalah benar
belaka. Justeru itu, dia lalu memeluk Islam.
Allahu
Akbar. Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha
Benar Allah yang Maha Agung.
Rasulullah
s.a.w. berkata,
"Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi
yang dikaratkan oleh air".
Bila
seorang bertanya, "Apakah
caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?"
Rasulullah
s.a.w. berkata, "Selalulah
ingat mati dan membaca Al Quran."
Jika anda seorang penyelam,
maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita , Mexico . Disana ada sebuah gua.
Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun
jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air
masin, lalu anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap
dengan pohon dan daun daunan.
Setengah pengkaji mengatakan,
ia bukanlah sungai biasa, ia adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti
sungai. Luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang hendak kamu dustakan?" - Surah Ar-Rahman (Ayat 13)